Arduino memiliki berbagai jenis papan seperti UNO, Mega, Nano, hingga versi IoT seperti MKR dan Portenta. Temukan jenis-jenis Arduino, fungsinya, serta kelebihan dan kekurangannya dalam artikel ini.
Arduino dikenal sebagai papan mikrokontroler yang populer di kalangan pelajar, hobiis, hingga profesional. Namun, tahukah kamu bahwa Arduino memiliki banyak jenis dengan fungsi dan spesifikasi berbeda? Tidak semua proyek cocok menggunakan Arduino UNO, dan bisa jadi kamu butuh Arduino Nano, Mega, atau bahkan Portenta H7.
Yuk, kita bahas satu per satu jenis Arduino agar kamu bisa memilih papan yang paling sesuai untuk proyekmu!

Daftar Jenis-Jenis Arduino & Penjelasannya
1. Arduino UNO

- Spesifikasi: ATmega328P, 14 digital I/O, 6 analog input
- Kelebihan: Cocok untuk pemula, banyak tutorial, harga terjangkau
- Kekurangan: Memori terbatas, tidak cocok untuk proyek besar
2. Arduino Mega 2560

- Spesifikasi: ATmega2560, 54 digital I/O, 16 analog input
- Kelebihan: Banyak pin I/O, cocok untuk robotik dan proyek besar
- Kekurangan: Ukuran besar, konsumsi daya lebih tinggi
3. Arduino Nano

- Spesifikasi: ATmega328P, kecil dan breadboard friendly
- Kelebihan: Kompak, cocok untuk proyek portabel
- Kekurangan: Tidak ada port power barrel, USB mini (agak kuno)
4. Arduino Micro

- Spesifikasi: ATmega32U4, mendukung HID (keyboard/mouse emulation)
- Kelebihan: Bisa jadi USB keyboard/mouse
- Kekurangan: Agak kurang populer dari Nano
5. Arduino Leonardo

- Spesifikasi: ATmega32U4, seperti Micro tapi bentuk seperti UNO
- Kelebihan: Bisa komunikasi USB langsung
- Kekurangan: Beberapa library tidak sepenuhnya kompatibel
6. Arduino Due

- Spesifikasi: ARM Cortex-M3 (32-bit), 84 MHz
- Kelebihan: Cepat, cocok untuk audio processing
- Kekurangan: Tegangan logika 3.3V (bisa merusak pin jika salah)
7. Arduino Nano Every

- Spesifikasi: ATmega4809, versi upgrade Nano
- Kelebihan: Lebih banyak memori, harga tetap murah
- Kekurangan: Belum didukung semua library lama
8. Arduino MKR Series (WiFi, GSM, NB IoT, Zero, etc)

- Spesifikasi: ARM Cortex-M0+, berbagai koneksi IoT
- Kelebihan: Lengkap untuk IoT, bentuk kecil
- Kekurangan: Harga lebih tinggi, perlu pemahaman lebih
9. Arduino Portenta H7

- Spesifikasi: ARM Cortex-M7 dan M4 (dual core), 480 MHz
- Kelebihan: Powerhouse! Bisa AI, Edge Computing
- Kekurangan: Mahal, overkill untuk proyek kecil
10. Arduino Yun

- Spesifikasi: ATmega32u4 + Linux WiFi (OpenWRT)
- Kelebihan: Bisa akses internet, SSH langsung
- Kekurangan: Sudah tidak dikembangkan aktif
11. Arduino Esplora

- Spesifikasi: ATmega32U4, dengan joystick, sensor, tombol built-in
- Kelebihan: Cocok untuk game controller & edukasi
- Kekurangan: Tidak fleksibel seperti papan biasa
12. Arduino Pro Mini

- Spesifikasi: ATmega328P, sangat kecil
- Kelebihan: Hemat daya, cocok untuk wearable
- Kekurangan: Harus pakai USB to Serial Converter eksternal
13. Arduino Nano 33 IoT

- Spesifikasi: SAMD21, WiFi+Bluetooth
- Kelebihan: Ideal untuk proyek IoT kecil
- Kekurangan: Agak kompleks untuk pemula
14. Arduino Nano RP2040 Connect

- Spesifikasi: RP2040 (dari Raspberry Pi Foundation)
- Kelebihan: Powerful, mendukung AI, konektivitas lengkap
- Kekurangan: Harus belajar board baru (tidak 100% seperti UNO)
15. Arduino Industrial 101

- Spesifikasi: Berbasis Atheros AR9331 (Linux-based)
- Kelebihan: Industri dan IoT
- Kekurangan: Terbatas pasarnya, tidak populer
Kesimpulan
Arduino bukan hanya UNO. Ada banyak jenis papan yang bisa kamu sesuaikan dengan tujuan proyekmu—apakah itu robotik, Internet of Things (IoT), proyek wearable, atau bahkan AI Edge Computing.
Tujuan | Disarankan Pakai Arduino |
---|---|
Pemula | Arduino UNO / Nano |
Proyek besar / robot | Arduino Mega |
Proyek IoT | MKR WiFi 1010 / Nano 33 IoT |
Proyek portabel / kecil | Nano / Pro Mini |
Deteksi cepat / AI | Portenta H7 / Nano RP2040 Connect |
Emulasi keyboard/mouse | Leonardo / Micro |
🏷️ Tags:
#Arduino #JenisArduino #ArduinoUNO #IoT #ArduinoMega #MKRSeries #Portenta #BelajarArduino #Mikrokontroler #EmbeddedSystem